Info Terbaru 2022

Djuanda Kartawidjaja ( Part 1 )

Djuanda Kartawidjaja ( Part 1 )
Djuanda Kartawidjaja ( Part 1 )

Biografi Djuanda Kartawidjaja (Part 1)


 Kita Sering mendengar perihal deklarasi Djuanda Djuanda Kartawidjaja ( Part 1 )
sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnWrHgJCiWAkcpbzD8OKKi6rVYhRbDHE7uMhZcXgPVUIeP8Nafa0gn2qRfH80mbAyuqlmFursybXC7Tqc24hc7RY9llHKKDgWwlAg9gaxn6oe_oB1yNBLkRAwbFk5wMXX_pTwe_gq-BOI/s1600/juanda_1.jpg
Kita Sering mendengar perihal deklarasi Djuanda, Djuanda Kartawidjaja adala tokoh dibalik itu. Djuanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 14 Januari 1911. Djuanda Kartawidjaja memiliki 3 saidara pria dan 2 saudara perempuan, ia merupakan anak pertama. Djuanda Kartawidjaja merupakan Perdana Menteri terakhir yaitu perdana menteri yang ke 10 Indonesia. Orang bau tanah Djuanda Kartawidjaja berjulukan Raden Kartawidjaja yang merupakan guru muda dan Nyi Mona. Ayahnya yaitu seorang Mantri Guru pada Hollandsch Inlansdsch School (HIS). Pada ketika sekolah dasar, Djuanda Kartawidjaja juga bersekolah di HIS dan lalu pindah ke sekolah untuk anak orang Ropa yaitu  Eouropesche Legere School(ELS) dan tamat pada tahun 1924. Kemudian Djuanda Kartawidjaja dimasukkan di sekolah menengah khusus orang Eropa yaitu Hogere Burger School ( HBS ) di Bandung oleh ayahnya, dan berhasil pada tahun 1929.
Kemudian Djuanda Kartawidjaja masuk ke Technische Hoogeschol te Bandoeng (THS) yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Di ITB, Djuanda Kartawidjaja mengabil jurusan Teknik Sipil dan berhasil pada tahun 1933. Ketika masih muda, Djuanda Kartawidjaja hanya aktif di organisasi non pootik yaitu Paguyuban Pasundan dan anggota Muhammadiyah dan pernah menjadi pimpinan sekolah Muhamadiyah. 

 Kita Sering mendengar perihal deklarasi Djuanda Djuanda Kartawidjaja ( Part 1 )
sumber: http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/imagecache/125x125/foto-daftar-menteri-keuangan/Djuanda.jpg


Setelah berhasil dari ITB, Djuanda Kartawidjaja megabdi di tengah masyarakat, ia merupakan seorang abdi Negara dan abdi masyarakat yang perlu diteladani. Djuanda Kartawidjaja mengajar di Sekolah Menengan Atas Muhammadiyah di Jakarta sengan gaj seadanya. Padahal, Djuanda Kartawidjaja ditawari untuk menjadi ajun dosen di ITB dengan honor yang lebih tinggi dibandingkan dengan menjadi guru di Sekolah Menengan Atas Muhammadiyah. Empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 1937, Djuanda Kartawidjaja mengabdi dalam dinas pemerintah di Jawaatan Irigasi Jawa Barat. Selain itu, Djuanda Kartawidjaja juga aktif sebagai anggota Dewan Daerah Jakarta.

Pada tahun 1939, Djuanda Kartawidjaja bekerja sebagai pegawai Depatemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, Hindia Belanda. Pada tanggal 28 September 1945, Djuanda memimpin para perjaka mengambil-alih Jawatan Kereta Api dari Jepang. Disusul pengambil-alihan Jawatan Pertambangan, Kotapraja, Kepresidenan dan objek-objek militer di gudang Utara Bandung. Kemudian Pemerintah Republik Indonesia mengangkat Djuanda Kartawidjaja sebagai kepala Jawatan Kereta Api untuk wilayah Jawa dan Madura. Setelah itu, Djuanda Kartawidjaja diangkat sebagai Menteri Perhubungan. Djuanda Kartawidjaja pun pernah menjabat sebagai Menteri PEngairan, Kemakmuran, Keuangan dan Pertahanan.

Advertisement

Iklan Sidebar